Kamis, 13 Oktober 2016

Tugas Tatapmuka ke-6 dan ke-7 diserahkan pada waktu Mid semester

Tugas Tatapmuka ke-6 dan ke-7 diserahkan pada waktu Mid semester

3.    Jelaskan mengapa suatu sikloheksana terdisubstitusi-cis-1,3 lebih stabil dari pada struktur-trans-padanan nya.
4.    Tuliskan Proyeksi Fischer untuk semua konfigurasi yang mungkin dari 2,3,4-pentanatriol. Tunjukkan pasangan-pasangan enantiomernya
Jawab :

3. Suatu gugus metil tunggal menyukai posisi ekuatorial pada suatu cincin sikloheksana. Dalam trans -1,2-dimetilsikloheksana, komformer e,e merupakan conformer yang disukai, dengan energy yang lebih rendah dari pada energy konformasi –a,a. conformer tran e,e ini berenergi lebih rendah (selisih 1,87 kkal/mol) dibandingkan dengan conformer-konformer senyawa cis yang hars a,e atau e,a. hal ini disebabkan pada conformer e,e gugus-gugus terpisah sejauh mungkin sehingga gaya tolak-menolak antar elektron ikatan menjadi kecil.
4. 

stereokimia

STEREOKIMIA
a.    Konfigurasi mutlak dan relative
Konfiurasi mutlak adalah urutan penataan keempat gugus disekitar suatu atom karbon kiral. Konfigurasi mutlak disekitar atom (jangan mencampuradukkan konfigurasi dengan konformasi, yakni bentuk-bentuk yang disebabkan rotasi mengelilingi ikatan-ikatan). Sepasang enantiomer mempunyai konfigurasi yang berlawanan. Misalnya, (+) gliseraldehida dan (-) gliseraldehida mempunyai konfigurasi yang berlawanan.



Pada akhir abad 19 diputuskan pengandaian bahwa (+) gliseraldehida mempunyai konfigurasi mutlak dengan OH pada karbon 2 berada di kanan. Arah pemuataran bidang polarisasi cahaya oleh suatu enantiomer adalah suatu sifat fisika. Konfigurasi mutlak suatu enantioner adalah khas struktur molekulnya. Tak terdapat hubungan sederhana antara konfigurasi mutlak suatu enantiomer tertentu dan arah perputaran bidang polarisasi cahaya olehnya.arah pemutaran bidang polarisasi cahaya dapat dinyatakan oleh (+) dan (-). Diperlukan suatu system untuk menyatakan konfigurasi mutlak yaitu, penataan yang sesungguhnya dari gugus-gugus di sekeliling suatu karbon kiral. System itu ialah system (R) dan (S) atau system Chan – Ingold – Prelog. Dalam sistemm (R) dan (S), gugus-gugus diberi urutan perioritas , dengan menggunakan perangkat aturan yang sama seperti yang digunakan dalam system (E) dan (Z), hanya saja urutan perioritas ini digunakan dengan cara sedikit berbeda. Untuk memberikan konfigurasi (R) dan (S) kepada suatu karbon kiral:
1.    Urutkan keempat gugus (atom) yang terikat pada karbon kiral itu menurut urutan perioritas aturan deret Chan – Ingold – Prelog.
2.    Proyeksikan molekul itu sedemikian sehingga gugus yang berprioritas rendah berarah ke belakang.
3.    Pilih gugus dengan prioritas tertinggi dan tarik suatu anak panah bengkk ke gugus dengan prioritas tertinggi berikutnya.
4.    Jika panah ini searah dengan jarum jam, maka konfigurasi itu adalah (R). jika arah anak panah berlawanan dengan jarum jam, konfigurasi itu (S).
Dengan menggunakan sebuah model molekul, akan mudah menaruh suatu struktur dalam posisi yang benar untuk memberikan (R) atau (S) kepada sruktur itu.



System (R) atau (S) untuk senyawa dengan dua atom karbon kiral
Dalam memberikan konfigurasi (R) atau (S) kepada kedua atom karbon kiral dalam sebuah molekul, tiap atom karbon kiral diperhatikan secara bergiliran.

Jadi nama IUPAC untuk stereoisomer ini adalah (2R,3R)-2,3,4,-trihidroksibutanal.

b.    Pemisahan campuran rasemik
Seorang ahli kimia menggunakan bahan baku akiral ataupun rasemik dan memperoleh produk akiral atau rasemik. Dalam pemisahan fisis suatu campuran rasemik menjadi enantiomer-enantiomer murni disebut resolusi (resolving) campuran rasemik itu. Pemisahan natrium ammonium tartarat rasemik oleh Pasteur adalah suatu resolusi campuran tersebut. Suatu cara untuk memisahkan campuran rasemik, atau sekurangnya mengisolasi satu enantiomer murni, adalah mengolah campuran itu dengan suatu mikroorganisme, yang hanya akan mencerna salah satu dari kedua enantiomer tersebut.


Teknik umum untuk memisahkan sepasang enantiomer adalah mereaksikan mereka dengan suatu reagensia kiral sehingga diperoleh sepasang produk diastereomerik. Diastereomer-diastereomer adalah senyawa yang berlainan, dengan sifat fisika yang berlainan. Jadi, sepasang diastereomer dapat dipisahkan oleh cara fika biasa, seperti kristalisasi.

GAMBAR 8

Kamis, 06 Oktober 2016

sterokimia

Stereokimia
a.    Isometri geometri dalam alkena dan senyawa siklik
Isometri geometric yang diakibatkan oleh ketegaran dalam molekul dan hanya dijumpai dalam dua kelas senyawa : alkena dan senyawa siklik. Molekul itu bergerak, bergasing, memutar dan membengkokkan diri. Bentuk keseluruhan sebuah molekul selalu berubah berkesinambungan. Tetapi gugus-gugus yang terikat oleh ikatan rangkap tak dapat berputar dengan ikatan rangkap itu sebagai sumbu, tanpa mematahkan ikatan pi. Energy yang diperlukan untuk mematahkan ikatan pi karbon kira-kira 68 kkal/mol. Biasanya struktur suatu alkena ditulis seakan-akan atom-atom karbon sp2 dan atom-atom yang terikat pada mereka terletak semuanya pada bidang kertas.



Persyaratan isometri geometri dalam alkena adalah tiap atom karbon yang terikat dalam ikatan pi mengikat dua gugus yang berlainan, misalnya H dan Cl, atau CH3 dan Cl. Jika salah satu atom karbon berikatan rangkap itu mempunyai dua gugus CH3, maka tak mungkin terjadi isometri geometric.




Atom-atom yang tergabung dalam suatu cincin tidak bebas berotasi mengelilingi ikat-ikatan sigma cincin itu.rotasi tersebut akan memutuskan ato-atom atau gugus yang terikat, melewati cincin itu. Dengan gaya tolak van der Waals menghalangi terjadinya gerakan ini, tetapi jika cincin terdiri dari sepuluh atom karbon atau lebih.



Pada atom- atom karbon suatu struktur lingkar (siklik) seperti sikloheksana membentuk bidang datar . bidang cincin dipandang hampir-hampir horizontal (tegak lurus pada bidang kertas). Tepi cincin yang menghadap ditebali.



b.   Konformasi dan kiralitas senyawa rantai terbuka
Pada senyawa rantai terbuka gugus-gugus yang terikat oleh ikatan sigma dapat berotasi mengelilingi ikatan tersebut. Maka, atom-atom dalam suatu molekul rantai terbuka dapat memiliki tak terhingga banyak posisi di dalam ruang relative satu terhadap yang lain. Etena adalah sebuah molekul kecil, tapi etena dapat memiliki penataan dalam ruang secara berlain-lainan, yang disebut konformasi.



Konformasi digunakan tiga jenis rumus : rumus dimensional, rumus bola dan pasak, dan proyeksi Newman. Suatu rumus bola dan pasak dan rumus dimensional ialah representasi tiga dimensi dari model molekul suatu senyawa. Proyeksi Newman adalah pandangan ujung ke ujung dari dua atom karbon saja dalam molekul itu. Ikatan yang menghubungkan kedua atom ini tersembunyi. Ketiga ikatan dari karbon depan tampak menuju ke pusat proyeksi, dan ketiga ikatan dari karbon belakang hanya tampak sebagian.



Proyeksi Newman untuk molekul dengan dua atom karbon atau lebih. Misalnya, 3-kloro-1-propanol



Kiralitas
Objek apa saja yang tidak dapat diimpitkan pada bayangan cerminnya dikatakan kiral (chiral;Yunani : cheir ; “tangan”).tangan, sarung tangan dan sepatu semuanya kiral. Piala atau kotak adalah akiral (tidak kiral), benda-benda ini dapat diimpit pada bayangan cerminnya. Asas-asas yang sama mengenai kekanankirian juga berlaku untuk molekul. Molekul yang tidak dapat diimpitkan pada bayangan cerminnya adalah kiral.


Kamis, 29 September 2016

Isometri Struktur Senyawa Hidrokarbon dan Sistem Nomenklatur

Isometri Struktur Senyawa Hidrokarbon dan Sistem Nomenklatur

Sistem Nomenklatur
Banyak senyawa organic yang tak diketahui srukturnya pada pertengahan abad ke 19. Nama-nama senyawa bersifat ilustratif, yaitu enyiratkan asal-usul atau sifatnya. Misalnya nama asam barbiturate (dari situ di kenal kelompok obat barbiturate) berasal dari nama wanita Barbara. Asam karboksilat HCO2H diperoleh dari penyulingan semut merah. Nama ini disebut nama trivial atau nama lazim. Sekarang ini direka nama-nama trivial untuk senyawa baru, terutama untuk senyawa dengan nama-nama yang bertele-tele. Berikut ini tiga contoh senyawa dengan nama trivial yang memerikan.


Pada abad ke 19 ahli kimia organic memutuskan untuk mensistematikkan tata nama organic untuk menghubungkan nama senyawa dan strukturnya. System tata nama yang telah dikembangkan disebut nama Jenewa atau system IUPAC. IUPAC adalah inisial dari Iinternasional Union of Pure and Applied Chemistry, organisasi yang bertanggung jawab meneruskan perkembangan tata nama kimia.
Isomer Struktural
            Jika senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama itu memiliki urutan atom yang berlainan, maka mereka mempunyai struktur (bangun) yang berlainan dan disebut isomer struktural. Contoh sepasang isomer structural adalah dimetil eter dan etanol.


            Alkana empat-karbon (C4H10) mempunyai dua kemungkinan untuk menata atom karbon. Makin banyak atom karbonnya, makin banyak isomernya. Rumus molekul C5H12 mempunyai tiga isomer structural, C6H22 75 isomer



Isomer pada Alkana
Alakana rantai lurus
            Dasar system IUPAC ialah nama alkana rantai-lurus. Struktur dan nama sepuluh alkana rantai-lurus yang pertama dicantumkan dalam tabel.
Banyak karbon
Struktur
nama
1
CH4
Metana
2
CH3CH3
Etana
3
CH3CH2CH3
Propana
4
CH3(CH2)2CH3
Butana
5
CH3(CH2)3CH3
Pentana
6
CH3(CH2)4CH3
Heksana
7
CH3(CH2)5CH3
Heptana
8
CH3(CH2)6CH3
Oktana
9
CH3(CH2)7CH3
Nonana
10
CH3(CH2)8CH3
Dekana
senyawa dalam tabel ditata sedemikian sehingga mereka berbeda dari tetangga dekatnya oleh suatu gugus metilena (CH2). Pengelompokkan senyawa semacam itu disebut suatu deret homolog (homolog series) dan senyawa dalam daftar semacam itu disebut homolog.
Sikloakana (Cycloakane)
            Sikloalkana diberi nama menurut banyaknya atom karbon dalam cincin, dengan penambahan awalan siklo


Rantai samping
            Suatu rantai samping (side chains) atau cabang ialah suatu gugus alkil sebagai cabang dari suatu rantai induk. Bila gugus alkil atau gugus fungsional didekatkan pada suatu rantai alkana, rantai lurus itu disebut akar atau induk. Gugus-gugus itu ditandai dalam nama senyawa oleh awalan dan akhiran pada nama induknya


Rantai samping bercabang
            Contoh dibawah ini menunjukkan rantai samping bercabang pada suatu cincin sikloheksana dan pada suatu rantai heptana.


Gugus bercabang biasa mempunyai nama spesifik (khusus). Misalnya gugus propel itu disebut gugus propel dan gugus isopropil.


Cabang ganda
            Jika dua cabang atau lebih terikat pada suatu rantai induk, ditambahkan lebih banyak awalan pada nama induk.



Jika dua substituent atau lebih pada suatu induk itu sama (misalnya 2 gugus metil atau 3 gugus etil), maka gugus-gugus ini digabung dalam nama itu. Misalnya, dimetil berarti “dua gugus metil” dan trietil berarti “tiga gugus etil”. 

Kamis, 22 September 2016

klasifikasi senyawa organik

Klasifikasi senyawa organik

a.    Senyawa rantai terbuka
Senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai terbuka (alfatik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai terbuka karbon terbuka , lurus, tercabang, berikatan tunggal, berikatan rangkap 2, berikatan rangkap 3.
Senyawa rantai terbuka terbagi menjadi dua, yaitu:
·         Senyawa alifatik
Senyawa kimia organic ayang atomnya tidak dihubungkan untuk membentuk cincin.
·         Senyawa aromatic
Mengandung konfigurasi atom cincin aromatic, seperti benzene.
Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi dua, yaitu:
·         Senyawa alifatik jenuh
Senyawa yang rantai C nya berisi ikatan tunggal
Contoh : alkana
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
·         Senyawa alifatik tak jenuh
Senyawa yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua dan tiga



b.    Senyawa rantai tertutup
Senyawa ini mengandung satu atau lebih rantai tertutup (cincin) dan dikenal sebgai senyawa siklik atau cincin.


c.    Senyawa homosiklik
Senyawa yang rantai C nya melingkar dan mengikat rantai samping. Senyawa ini terbagi menjadi dua, yaitu :
·         Senyawa asiklik
Senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup


·         Senyawa aromatic
Senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C yang membentuk rantai benzene



d.    Senyawa heterosiklik
Adalah sejenis senyawa kimia yang mempunyai struktur cincin yang mengandung atom selain karbon. Contoh : belerang, oksigen, nitrogen. Senyawa ini dapat berupa cincin aromatic sederhana ataupun cincin non aromatic.
Contohnya: Piridina (C5H5N), Pirimidina (C4H4N2), dan Dioksana (C4H802)
Karakteristik hidrokarbon siklik akan berubah jika terdapat heteroatom didalamnya, yang dapat hadir dalam bentuk substituent yang menempel diluar cincin atau bagian dalam cincin. Senyawa heterosiklik banyak terdapat di alam sebagai alkaloid seperti morfin, nikoton, dan kokain).
Cincin beranggota -3
Heterolingkar dengan tiga atom pada cincin lebih reaktif dikarenakan terikat cincin.
Heteroatom
Jenuh
Takjenuh
Nitrogen
Oksigen
Sulfur









Cincin beranggota -4
Heteroatom
Jenuh
Takjenuh
Nitrogen
Oxygen
Sulfur

Cincin beranggota -5
Heteroatom
Jenuh
Takjenuh
Nitrogen
tetrahidropirola (pirolidina)
Dihidropirola (pirolina), Pirola
Oksigen
Sulfur
Arsen

Cincin beranggota -6
Heteron tunggal
Heteroatom
Jenuh
Takjenuh
Nitrogen
Oksigen
Sulfur
Tiina (thiapirana)








Dua heteroatom
Heteroatom
Jenuh
Takjenuh
Nitrogen
Nitrogen / oksigen
Nitrogen / sulfur
Sulfur
Oksigen