Jumat, 09 September 2016

Orbital dan Peranannya dalam Ikatan Kovalen
Sifat Gelombang
Tahun 1923, ahli kimia mengandaikan bahwa elektron tak lain dan tak bukan adalah partikel bermuatan negative yang mengelilingi inti atom. Louis de Broglie, seorang mahasiswa Prancis tingkat pasca sarjana, berpendapat bahwa elektron mempunyai sifat gelombang dan juga sifat partikel. Pendapat de Broglie menjadi konsep mekanika kuantum mengenai gerak elektron dan teori orbital molekul. Mekanika kuantum adalah subjek matematik. Beberapa gelombang diam yang sederhana, yaitu jenis gelombang yang dihasilkan bila orang memetik senar, seperti senar gitar, yang kedua ujung senarnya mati. Jenis gelombang ini menunjukkan gerak hanya dalam satu dimensi. Sebaliknya, gelombang diam yang disebabkan oleh permukaan kepala drum adalah berdimensi dua, dan system gelombang elektron adalah berdimensi tiga. Tinggi gelombang diam adalah amplitudonya, yang mengarah keatas (nilai positif) atau mengarah ke bawah (nilai negative) terhadap kedudukan istirahat dari senar. Tanda + atau – dari amplitude adalah tanda matematik. Kedudukan pada gelombang yang amplitudonya nol disebut simpul.

beberapa gelombang diam dari senar yang bervibrasi dengan ujung tertentu (amlitudo positif adalah yang kelabu).
                    dua gelombang diam dapat sefase atau keluar fase
                            perkuatan dan interferensi gelombang

Dua gelombang diam dapat sefase atau keluar fase yang satu terhadap yang lain. Bila amplitudo positif dan negatif dari dua gelombang suling sesuai, kedua gelombang tersebut sefase. Bila tanda matematik dari amplitudo saling berlawanan, gelombang keluar fase. Bila dua gelombang yang sefase pada senar yang sama saling tumpang tindih, mereka saling mempekuat. Sebaliknya sepasang gelombang yang tumpang tindih yang keluar fase, saling mengganggu atau berinteferensi.
Orbital Ikatan dan Orbital Anti-ikatan

            Orbital molekul khas ini menimbulkan system di mana kedua inti tak dilindungi oleh sepasang elektron, dan intinya saling tolak menolak. Karena tolakan inti, system ini energinya lebih tinggi daripada system dua atom H yang mandiri. Orbital berenergi lebih tinggi ini adalah orbital anti ikatan, suatu orbital “sigma bintang” (σ*= anti ikatan). Orbital molekul, seperti orbital atom, dapat memegang nol elektron, satu elektron, atau dua elektron yang berpasangan. Kedua elektron dalam molekul hydrogen pergi ke orbital berenergi terendah yang tersedia, yaitu orbital ikatan σ.

Beberapa hal penting yang umum mengenai orbital ikatan dan orbital anti-ikatan
            Berikut ini disimpulkan aturan umum yang dapat diterapkan terhadap semua orbital molekul, dan tak hanya terhadap orbital molekul H2:
·        Setiap orbital (molekul atau atom) dapat memegang maksimum dua elektron, yang harus mempunyai spin berlawanan.
·        Jumlah orbital molekul sama dengan jumlah orbital atom yang digunakan dalam pembentukannya.
·        Dalam pengisian orbital molekul dengan elektron, orbital berenergi terendah diidi dahulu.
Orbital Hibrida Karbon
            Bila atom hydrogen menjadi bagian dari sutu molekul, maka digunakan orbital atom 1 s untuk ikatan. Ada empat orbital atom pada tingkat energy kedua: satu orbital 2s dan tiga orbital 2p. karbon tidak menggnakan keempat orbital dalam keadaan murninya untuk ikatan. Sebagai gantinya, karbon bercampur, atau berhibridasi, yaitu empat orbital atom tingkat kedua menurut salah satu dari tiga cara untuk ikatan:
1.     Hibridasi sp3, digunakan bila karbon membentuk empat ikatan tunggal
2.     Hibridasi sp2, digunakan bila karbon membentuk ikatan rangkap.
3.     Hibridasi sp, digunakan bila karbon membentuk ikatan ganda tiga atau ikatan rangkap terkumulasi (du ikatan-rangkap terhadap suatu atom karbon tunggal).

Hibridasi sp3
Dalam metana (CH4) atom karbon mempunyai empat ikatan kovalen terhadap hydrogen. Setiap ikatan C-H mempunyai panjang ikatan 1,09 Å dan energy disosiasi ikatan 104 kkal/mol. Sudut ikatan antara setiap ikatan C-H adalah 109,50. Karbon tidak membentuk ikatan dari orbital atom s dan tiga orbital atom p. demikian halnya, keempat ikatan C-H tak akan ekuivalen.



Hibridasi sp2
Bila karbon terikat ke atom lain oleh ikatan rangkap dua, atom karbon ada dalam keadaan hibridasi sp2.
Contoh-contoh senyawa dengan karbon sp2:

Dalam membentuk orbital ikatan sp2, karbon menghibridasi orbital 2s-nya dengan dua orbital 2p-nya. satu orbital p pada atom karbon tidak terhibridisasi. Karena tiga orbital atom digunakan untuk membentuk orbital sp2, dihasilkan tiga orbital hibrida sp2. Masing-masing orbital sp2 mempunyai bentuk yang sama seperti orbital sp3 dan mengandung satu elektron yang dapat digunakan untuk ikatan.

Tiga orbital sp2 sekeliling inti karbon terletak sejauh mungkin yang satu dari yang lain yaitu, orbital sp2 terletak dalam bidang sudut 1200 (Secara ideal) diantaranya. Atom karbon terhibridisasi sp2 dikatakan karbon trigonal (tri sudut).


3 komentar:

  1. Izin berkomentar, menurut saya postingan anda ini sudah cukup bagus dan disertai dengan gambar, akan tetapi gambar yang anda sajikan tidak cukup menarik dan juga kurang jelas mungkin lebih baik jika anda memasukkan gambar yang berwarna

    BalasHapus
  2. Izin saran ,materi yang anda berika sudah cukup bagus dan dimengerti tapi lebih baik dibandingkan saja antara orbita ikatan satu dengan yang lainnya

    BalasHapus
  3. Materi yang anda berikan sudah Bagus, namun sedikit ingin menanyakan, mengapa Bila dua gelombang yang sefase pada senar yang sama saling tumpang tindih, mereka saling mempekuat? tolong Berikan penjlesan yang mudah dimengerti

    BalasHapus