Tinjauan
Ulang tentang Atom dan Molekul Dalam Kimia Organik
Struktur
Elektron dari Atom
Unsur-unsur yang paling penting bagi ahli kimia organik adalah
karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Keempat unsure ini ada dikedua periode
dari susunan berkala dan elektronnya terdapat dalam dua kulit electron yang
terdekat ke inti. Alhasil pembahasan mengenai struktur electron dari atom akan
dipusatkan terutama pada unsur-unsur dengan elektron yang hanya ada dalam dua
kulit elektron ini. Setiap kulit elektron berhubungan dengan sejumlah energi
tertentu. Elektron yang dekat ke inti lebih tertarik oleh proton dalam inti
daripada elektron yang lebih jauh kedudukannya. Karena itu, semakin dekat
elektron terdapat ke inti, semakin rendah energinya, dan lektron ini sukar berpindah
dalam reaksi kimia. Kulit elektron yang terdekat ke inti adalah kulit yang
terendah energinya, dan elektron dalam kulit ini dikatakan berada pada tingkat
energy pertama. Elektron dalam kulit kedua, yaitu pada tingkat energi kedua,
mempunyai energi yang lebih tinggi daripada elektron dalam tingkat pertama.
Elektron dalam tingkat ketiga, yaitu pada tingkat energi energi ketiga,
mempunyai energi yang lebih tinggi lagi.
·
Orbital atom
Orbital atom merupakan bagian dari
ruang di mana kebolehjadian ditemukannya sebuah elektron dengan kadar energi
yang khas (90% - 95%). Rapat elektron adalah istilah lain yang digunakan untuk
menggambarkan kebolehjadian ditemukannya sebuah elektron pada titik tertentu;
rapat elektron yang lebih tinggi, berarti kebolehjadiannya lebih tinggi,
sedangkan rapat elektron yang lebih rendah berarti kebolehjadiannya juga
rendah.
Kulit elektron pertama hanya mengandung orbital
bulat 1s. kebolehjadian untuk menemukan elektron 1s adalah tertinggi dalam
bulatan ini. Kulitkedua yang agak berjauhan dari inti daripada kulit pertama,
mengandung satu orbital 2s dan tiga orbital 2p. orbital 2s, seperti orbital 1s,
adalah bulat.
·
Pengisian orbital
Elektron mempunyai spin, yang dapat berputar menurut arah jarum
jam atau berlawanan arah jarum jam (+½ atau -½). Spin dari partikel bermuatan,
menimbulkan medan magnet kecil, atau momen magnet, dan dua elektron dengan spin
berlawanan mempunyai momen magnet berlawanan. Tolakan antara muatan negative
dari dua elektron dengan spin berlawanan dikurangi oleh momen magnet yang
berlawanan, yang memungkinkan dua elektron demikian intuk saling berpasangan
dalam orbital. Dengan alasan ini, setiap orbital dapat mempunyai maksimum dua
elektron, tetapi elektron-elektron tersebut harus berlawanan spin. Karena jumlah
orbital pada tiap tingkat energy (satu pada tingkat energy pertama, empat pada
kedua, dan Sembilan pada ketiga), maka berturut-turut tiga tingkat energy dapat
mengandung dua, delapan, dan 18 elektron.
Prinsip aufbau mengatakan bahwa apabila kita maju dari atom
hydrogen (nomor atom 1) ke atom-atom dengan nomor atom yang lebih tinggi, maka
orbital terisi oleh elektron sedemikian rupa sehingga orbital yang berenergi
terendah terisi lebih dulu. Atom hydrogen mempunyai elektron tunggal dalam
orbital 1s. suatu pemerian mengenai struktur elektron dari unsure disebut
konfigurasi elektron.
Jari-jari
atom dan keelektronegatifan
Definisi jari-jari atom dalam system periodik unsur. Jari-jari
atom merupakan salah satu sifat periodisitas unsur. Definisi jari-jari atom
adalah setengah jarak antara pusat dua atom unsur yang menyentuh sama lain.
Secara umum, jari-jari atom menurun dalam tabel sistem periodik unsur dari kiri
ke kanan dan meningkat dari atas ke bawah tabel periodik. Dengan demikian,
dengan mudah dapat ditentukan bahwa unsure dengan jari-jari atom berada dalam
golongan 1 paling bawah.
Contoh
jari-jari atom :
Keelektronegatifan adalah ukuran
kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron. Pada tabel berkala,
keelektronegatifan akan meningkat dari kiri ke kanan. Keelektronegatifan adalah
ukuran kemampuan atom untuk menarik elektron luarnya, atau elektron valensi. Karena
elektron luar dari atom yang digunakan untuk ikatan, maka keelektronegatifan
berguna dalam meramalkan dan menerangkan kereaktifan kimia. Seperti jari-jari
atom, keelektronegatifan dipengaruhi oleh jumlah proton dalam inti dan jumlah
kulit yang mengandung elektron. Makin besar jumlah proton berarti makin besar
muatan inti positif, dan dengan demikian tarikan untuk elektron ikatan
bertambah. Karenanya, keelektronegatifan bertambah dari kiri ke kanan untuk
periode tertentu dari susunan berkala. Tarikan antara partikel yang berlawanan
muatan bertambah dengan berkurangnya jarak antara partikel. Jadi keelektronegatifan
bertambah apabila kita maju dari bawah ke dalam golongan tertentu dari Susunan
Berkala, karena elektron valensi lebih dekat.
Skala Pauling adalah skala numeric dari
keelektronegatifan. Skala ini diturunkan dari perhitungan energy ikatan untuk
berbagai unsure yang terikat olek ikatan kovalen.
Panjang
ikatan dan sudut ikatan
Panjang ikatan rangkap tiga (C dengan C) :1,2
Panjang ikatan rangkap dua (C dengan C) :
1,34
Panjang ikatan tunggal (C dengan C) : 1,52
Panjang ikatan antara C dengan H : 1,08
Dari data panjang ikatan diatas dapat
disimpulkan panjang ikatan rangkap tiga lebih pendek bila dibandingkan dengan
ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tunggal dua lebih pendek dari ikatan
tunggal. Dan ikatan C dengan H lebih pendek dari ikatan tunggal antara C dengan
C. panjang dan kekuatan suatu ikatan tergantung dari hibridasi dari atom yang saling
beriktan. Semakin besar karakter s dalam orbital yang digunakan atom-atom untuk
membentuk ikatan semakin pendek dan kuat ikatan tersebut.
Jarak yang memisahkan inti dari dua atom yang
terikat kovalen disebut panjang ikatan. Panjang ikatan kovalen, yang dapat
ditentukan secara eksperimental, mempunyai selang harga dari 0,74 Å sampai 2 Å.
Bila ada lebih dari dua atom dalam molekul, ikatan membentuk sudut, yang
disebut sudut ikatan. Sudut ikatan bervariasi dari kira-kira 600
samapai 1800.
Energi Disosiasi
bila atom saling terikat membentuk molekul, energy
dilepaskan (biasanya sebagai kalor atau cahaya). Jadi untuk molekul agar terdisosiasi
menjadi atom-atomnnya, harus diberikan energy. Ada dua cara agar ikatan dapat
terdisosiasi. Satu cara adalah karena pemaksapisahan heterolitik (heterolytic
cleavage) (Yunani, hetero, “berbeda”), dalam mana kedua elektron ikatan
dipertahankan pada satu atom. Hasil pembelahan heterolitik adalah sepasang ion.
Suatu panah lenkung digunakan dalam
persamaan-persamaan ini untuk menunjukkan arah ke mana pasangan elektron
bergerak selama pemutusan ikatan. Maksapisahan heterolitik dari HCl atau H2O,
elektron ikatan dipindahkan ke Cl atau O yang lebih elektronegarif. Proses lain
yang memungkinkan suatu ikatan terdisosiasi adalah pemaksapisahan homolitik
(Yunani, homo, “sama”). Dalam hal ini setiap atom yang turut dalam ikatan kovalen
menerima satu elektron dari pasangan yang saling dibagi yang asli. Yang dihasilkan
adalah atom yang secra listrik netral atau gugus atom.
Konsep asam
dan basa
Menurut konsep Bronsted Lowry mengenai asam
dan basa, suatu asam dan basa, suatu asam adalah zat yang dapat memberikan ion hydrogen
yang bermuatan positif, atau proton (H+). Dua contoh dari asam
Bronsted Lowry adalah HCl dan HNO3. Basa didefenisikan sebagai zat
yang dapat menerima H+ ; contohnya adalah OH- dan NH3.
Meskipun dibahas mengenai “donor proton” dan “akseptor proton” dan digunakan
panah lengkung untuk menyatakan aksi elektron. Karena itu, dalam persamaan
berikut, suatu panah lengkung digambarkan dari elektron menyendiri dari basa ke
proton yang menerimanya
Asam dan
basa kuat lemah
Asam kuat adalah asam yang pada dasarnya
mengalami ionisasi sempurna dalam air. Asam kuat yang representative adalah HCl,
HNO3, dan H2SO4. Ionisasi dari asam-asam kuat
ini adalah reaksi asam basa yang khas.
Asam lemah hanya terionisasi sebagian dalam
air. Asam karbonat adalah asam anorganik lemah yang khas. Kesetimbangan letaknya
jauh ke kiri karena H3O+ adalah asam yang lebih kuat dan
HCO3- adalah basa yang lebih kuat.
Asam dan
basa konjugat
Konsep asam dan basa konjugat berguna untuk
pembandingan keasaman ndan kebasaan. Basa konjugat dari asam adalah ion atau
molekul yang dihasilkan setelah kehilangan H+ dari asamnya.
Asam dan
basa Lewis
Asam Lewis adalah zat yang dapat menerima
sepasang elektron. Setiap sepsis dengan atom yang kekurangan elektron dapat
berfungsi sebagai asam Lewis
Basa Lewis adalah zat yang dapat memberikan
sepasang elektron. Contoh dari basa Lewis adalah NH3 dan OH-
masing-masing mempunyai sepasang elektron valensi yang menyendiri yang dapat
disumbangkan ke H+ atau sesuatu asam Lewis lain
Tetapan keasaman
Suatu reaksi kimia mempunyai tetapan
kesetimbangan K yang menggambarkan seberapa jauh reaksi berlangsung sampai
berkesudahan. Untuk ionisasi dari suatu asam dalam air, tetapan ini disebut
tetapan keasaman Ka. tetapan kesetimbangan ditentukan oleh persamaan
umum berikut ini, dengan nilai konsentrasi yang diberikan dalam kemolaran, M:
Materi yang anda berikan baik, tapi tolong berikan penjelasan kepada gambar yang anda post kan agar lebih mudah dipahami
BalasHapusTolong Anda jelaskan jari-jari atom secara rinci karena di materi saudari sangat sulit di pahami , terima kasih :)
BalasHapusPostingan anda sudah cukup bagus hanya saja sedikit saran ada baiknya gambar yang ditampilkan gambar yang jelas. Terimakasih
BalasHapus